SPESIFIKASI TEKNIS PENGERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
A.
Lingkup
Pekerjaan
a. Menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan
dinding/pasangan bata, plesteran dan pelapis dinding meliputi seluruh bangunan
termasuk pekerjaan Site Development sesuai dengan yang dinyatakan/pada
tempat-tempat yang tercantum pada gambar.
B.
Persyaratan Bahan
1.
Bahan
a. Semen
Portland/P.C
Semen
untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan
beton.
b. Pasir
Pasir
yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras.
Kadar
lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5% dan pasir
harus memenuhi persyaratan PUBB NI 1970 atau NI-3.
c. Air
Air
yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan untuk pekerjaan beton
(lihat pasal sebelumnya)
d. Batu
Bata
Batu bata yang dipakai adalah batu bata dengan standard mutu
setaraf Jatiwangi. Bata merah tersebut ukurannya harus memenuhi persyaratan
NI-10 dan PUBB 1970 (NI-3)/lebih kurang 5,5 x 11 x 22 cm.
e. Bahan-bahan
tersebut diatas sebelum pengadaan untuk dipasang Pemborong terlebih dahulu
harus menyerahkan contoh-contoh untuk mendapat persetujuan dari Perencana/PENGAWAS.
Persetujuan dari Perencanaan /PENGAWAS harus secara tertulis/ditanda tangani
pada contoh-contoh bahan tersebut. Kemudian contoh yang sudah disetujui
tersebut disimpan di ruang sampel ( di PENGAWAS). Apabila dalam pemasangan
tidak sesuai dengan contoh yang sudah disepakati maka Pemborong harus
membongkar dan diganti sesuai dengan contoh yang telah disepakati, semua biaya
ditanggung oleh pemborong dan tidak menjadi pekerjaan tambah.
2.
Macam
Pekerjaan
a. Adukan untuk
pasangan dan plesteran dibuat
denga macam-macam ukuran perbandingan
Macam
|
Perbandingan
|
|
|
Penggunaan
|
M1
|
1 PC : 2 PS
|
|
1. Untuk semua pekerjaan pasangan yang kedap air
|
|
|
|
|
2.
Untuk pekerjaan plesteran yang disebutkan pada
|
|
|
|
|
|
point
no. 1
|
M2
|
1 PC : 3 PS
|
|
1.
|
Untuk plesteran beton yang tidak kedap air
|
|
|
2.
|
Untuk
rolag pasangan bata diatas kosen
|
|
|
|
3.
|
Pasangan
dinding batu alam
|
|
M3
|
1 PC : 4 PS
|
|
1.
|
Semua pasangan dinding bata yang tidak kedap
|
|
|
|
|
air
|
2. Semua
plesteran dinding bata yang tidak kedap air
b.
Semua
tembok kamar mandi, WC, setinggi 1,5 m diatas lantai dengan adukan macam M1.
c. Pasangan
dinding setinggi 20 cm di atas lantai dan 20 cm di bawah lantai dengan adukan
trasraam macam M1, kecuali bila dibawah lantai ada balok sloof beton bertulang
cukup dipasang 20 cm di atas lantai.
C.Persyaratan Pelaksanaan
a.
Pasangan
Batu Bata
§
Batu bata yang akan dipasang harus
direndam dalam air hingga jenuh dan sebelum dipasang harus bebas dari segala
jenis kotoran.
Cara
pemasangan harus lurus dan batu bata yang pecah tidak boleh melebihi 10%.
Pemasangan dalam satu hari tidak boleh melebihi 1 meter tingginya. Untuk
pasangan setengah bata yang luasnya melebihi 12 M2 harus diberi kerangka
penguat dari beton bertulang dengan pembesian 4 Ø 10 mm dan beugel Ø 8 mm – 20
cm. Pasangan tidak boleh diterobos perancah. Dalam proses pengeringannya harus
selalu dibasahi air minimal 7 hari. Semua campuran adukan harus dicampur dengan
mesin pengaduk. Tempat adukan tidak boleh langsung di atas tanah, tapi harus
pakai alas (kayu dan lain-lain).
§
Semua sambungan spesi pasangan harus
dikorek paling sedikit 0,5 cm agar penyelesaian plesteran dinding dapat melekat
dengan baik
§
Pasangan dinding setinggi 20 cm diatas
lantai dan 20 cm dibawah lantai dengan adukan trasraam macam M1, kecuali bila
dibawah lantai ada balok sloof beton bertulang cukup dipasang 20 cm diatas
lantai.
b.
Plesteran
dinding
§
Plesteran dilaksanakan sesuai standar
spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Perencana/Pengawas, dan Persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat pekerjaan
ini.
§
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan
bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui
oleh Perencana/Pengawas sesuai Uraian dan Persyaratan Pekerjaan yang tertulis
dalam buku ini.
§
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus
mengikuti semua petunjuk dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar detail
dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
§
Campuran aduk perekat yang dimaksud
adalah campuran dalam volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3
menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1).
Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan
dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah sampai
ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk
kamar mandi, WC/toilet dan daerah basah lainnya di pakai aduk plesteran 1 PC :
pasir
2).
Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan perbandingan 1
bagian PC : 1 bagian Daily Bond.
3). Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran
berumur 8 hari (kering benar).
4).
Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.
Diusahakan
agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak
melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.
§
Pekerjaan plesteran dinding hanya
diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing
untuk seluruh bangunan.
§
Untuk beton sebelum diplester
permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath)
terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikar bekisting atau form tie
harus tertutup aduk plesteran.
§
Untuk bidang pasangan dinding batu bata
dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus
(acian di atas permukaan plesterannya).
§
Untuk dinding tertanam di dalam tanah
harus diberapen dengan memakai spesi kedap air.
§
Semua bidang yang akan menerima bahan
(finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek
(scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya
kecuali untuk yang menerima air.
§
Pasangan kepala plesteran dibuat pada
jarak 1 M, dipasang tegak dan menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm
untuk patokan kerataan dinding.
§
Ketebalan plesteran harus mencapai
ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai
peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika ketebalan
melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya
lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan
Perencana/PENGAWAS.
§
Untuk permukaan yang datar, harus
mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk
setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Kontaktor berkewajiban memperbaikinya dengan
biaya atas tanggungan kontraktor.
§
Kelembaban plesteran harus dijaga
sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari
terik panas matahari langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat.
§
Jika terjadi keretakan sebagati akibat
pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Perencana/Pengawas dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor.
Selama
7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram
dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
§
Selama pemasangan dinding batu
bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya
terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang
terjadi menjadi tanggung jawab kontraktor dan wajib diperbaiki.
§
Tidak dibenarkan pekerjaan finishing
permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
§
Naad pertemuan kosen dengan dinding,
setiap pertemuan kosen dengan dinding harus diberi naad lebar 0,8 cm naad harus
lurus dan rata.
§
Naad/tali air pada listrik untuk setiap
bidang/lisplank yang kena air hujan supaya diberi naad/tali air untuk
memutuskan rambatan air hujan tersebut.
1.
Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman secukupnya agar
tidak terjadi keretakan pada permukaan.
2.
Siapkan peralatan acian dan mortar acian yaiutu mixing antara adukan
kering MU-200 dengan air.
3.
Sebelum mengaci usapkan air pada permukaan plesteran agar permukaan
plesteran dapat menyerap air semen dengan baik.
4.
Lalu laburkan mortar acian di permukaan plesteran usapkan dengan rata
dengan peralatan.
5.
Haluskan permukaan acian yang sudah kering dengan mengamplas
menggunakan kertas semen hingga rata dan halus.
izin bertanya kak, untuk standar atau rujukanya apa saja?
BalasHapus